Menghidupkan Maghrib–Isya’: Desa Undaan Lor Gerakkan Kembali Tradisi Belajar dan Mengaji
Jum'at, 14 November 2025, bertempat di Gedung Serbaguna Desa Undaan Lor. Acara ini menjadi salah satu ikhtiar desa dalam memperkuat tradisi pendidikan agama dan menumbuhkan kembali budaya belajar di lingkungan masyarakat, terutama bagi generasi muda.
Kegiatan ini dihadiri oleh Nadzir Masjid dan Musholla se-desa Undaan Lor, tokoh masyarakat, tokoh agama, perwakilan organisasi Islam, serta lembaga pendidikan agama yang selama ini menjadi garda terdepan dalam pembinaan keagamaan di desa. Kehadiran mereka menunjukkan komitmen bersama untuk menghidupkan kembali suasana religius dan semangat belajar di tengah masyarakat.
Dalam sambutannya, Kepala Desa Undaan Lor Nurul Qomar menyampaikan bahwa gerakan ini lahir dari keprihatinan bersama terhadap menurunnya minat belajar dan mengaji anak-anak pada waktu-waktu setelah Maghrib. Padahal, waktu antara Maghrib hingga Isya’ secara tradisi telah lama menjadi momen terbaik untuk kegiatan pendidikan agama di banyak daerah. Oleh karena itu, gerakan ini diharapkan dapat kembali mengajak anak-anak untuk memenuhi waktu tersebut dengan aktivitas positif, khususnya mengaji dan belajar.
Fokus utama sosialisasi ini adalah menggerakkan seluruh elemen masyarakat, terutama para ustadz, ustadzah, dan guru ngaji, untuk mengambil peran lebih aktif dalam membimbing anak-anak di lingkungan masing-masing. Pemerintah desa menekankan pentingnya sinergi antara lembaga keagamaan, lembaga pendidikan, serta keluarga, agar gerakan ini dapat berjalan efektif dan memberikan dampak nyata.
Selain itu, dalam forum ini juga dibahas berbagai strategi agar gerakan belajar dan mengaji dapat berjalan secara berkelanjutan. Mulai dari penguatan peran masjid dan musholla sebagai pusat pendidikan masyarakat, pengaturan jadwal belajar yang tertib, hingga evaluasi berkala untuk memantau perkembangan kegiatan di tiap lingkungan. Para peserta juga saling bertukar gagasan mengenai metode pembelajaran yang menarik, pendekatan yang lebih dekat dengan anak-anak, serta tantangan yang sering dihadapi di lapangan.
Pemerintah Desa Undaan Lor berharap kegiatan ini tidak berhenti pada tahap sosialisasi saja, tetapi menjadi langkah awal dari gerakan besar untuk membangun karakter generasi yang lebih religius, disiplin, dan berakhlak mulia. Dengan dukungan para tokoh agama, pendidik, dan seluruh masyarakat, gerakan belajar dan mengaji ini diyakini dapat menjadi tradisi positif yang mengakar kuat di Desa Undaan Lor.